Wednesday, 28 October 2009

a green love letter and sweet potato

sepatah kata dari author: i do not own this story. code geass tetep jadi milik pihak sunrise, cuma fic karangan gue yang super ngarang.

================================

"lulu, terimalah suratku !" ucap seorang gadis manis berambut coklat panjang sepunggung seraya menyodorkan sepucuk surat berwarna hijau lemon di depan cermin besar.

".... haah, tidak mungkin aku melakukannya" desah gadis itu, "tapi ketua osis meyuruhku melakukannya. bagaimana ini ?" lalu gadis itu duduk bersimpuh di depan cermin sambil menatap surat yang dari tadi digenggamnya.

"loh, shirley, sedang apa di depan cermin ?"

"na-na-natalie ? ka-kau sudah selesai mandi ?" shirley gugup melihat natalie, teman sekamarnya, memergokinya bertingkah aneh. wajahnya merah padam.

"hoo.. surat apa itu ?" tanya natalie. ia merendahkan tubuhnya.

"..." shirley hanya terdiam dan wajahnya semakin merah padam.

"hee... itu surat untuk wakil ketua, yaaa ?" tanya natalie sambil tersenyum jahil.

"eh-bukan-itu-anu.." shirley menjadi semakin salah tingkah karena teman sekamarnya itu tahu apa yang ia lakukan.

melihat tingkah shirley, natalie tertawa terbahak-bahak, "ahaha, kau lucu sekali shirley. berjuanglah !" natalie menepuk pundak shirley dan mengepalkan tangannya, memberi semangat kepada teman sekamarnya yang sedang dimabuk cinta itu.

"eh-tapiii~~"

"selamat tidur shirley, ahahaha" tanpa dikomando lagi, natalie mematikan lampu mejanya dan menyelimuti tubuhnya. sementara shirley masih terdiam di depan cermin dengan wajah merah padamnya.

"bagaimana ini~~?"

===

"apa !? kau tidak jadi menyerahkan suratnya ke lelou-" shirley segera menutup mulut milly. shirley tidak ingin semua orang tahu kalau ia akan menyerahkan surat cinta ke lelouch. walaupun natalie telah mengetahui hal itu.

"jangan keras-keras, ketua" wajah shirley menjadi panik dan merah.

milly tersenyum jahil melihat tingkah polah anggota osisnya itu, "tapi jangan menyerah begitu dong !" milly mendorong tubuh shirley ke arah pintu yang terbuka.

"kyaaa~~ !" shirley menubruk orang yang masuk ke ruang osis.

"aduh~ !" ucap orang yang ditubruk oleh shirley. shirley terkejut melihat siapa yang ia tubruk itu sementara milly hanya cengengesan melihat adegan itu.

"lu-lulu !" jerit shirley.

"kau tidak apa-apa shirley ?" tanya lelouch sopan. pria itu terlihat seperti pangeran di mata shirley.

"araaa~ lovey-dovey~" goda milly kepada shirley.

"ke-ketuaa !" jerit shirley malu.

"yaampun ketua, jangan buat ribut lagi dong" lelouch sudah lelah menghadapi ketua osisnya yang suka membuat onar ini, "ini file yang harus kau tanda tangani. aku sudah membaca semuanya jadi kau hanya menandatanganinya saja" lelouch memberikan tumpukan file itu dan berlalu, "sudah ya."

"ma-mau kemana lulu ?" tanya shirley gugup.

"makan siang dengan nunally" nunally adalah adik lelouch, ia satu-satunya keluarga bagi pemuda bermata violet itu. karena itu lelouch sangat menyayangi adiknya.

"o-oh" shirley menyembunyikan surat cintanya dibalik punggungnya yang ramping. melihat tingkah shirley yang lucu, milly langsung menyambar surat itu.

"lelouch !" teriak milly. suara milly mengejutkan shirley, "ini, ada surat cint-" shirley segera membungkam mulut ketua osisnya itu.

"ke-ketuaa~" ujar shirley.

"hem, ada apa ?" lelouch membalikkan badannya, "apa masih ada surat yang harus kubaca ?"

"hhmmphfff" milly mencoba mengatakan sesuatu tapi shirley menahannya sekuat tenaga.

"oh, tidak ada apa-apa, ehehehe" shirley semakin salah tingkah.

lelouch bingung melihat tingkah kedua temannya itu, "ya sudah. sampai nanti"

punggung lelouch menghilang dari mata shirley. sekarang hanya tinggal shirley dan milly di ruang osis itu. shirley menurunkan tangannya dari mulut milly.

"hhaaah~ kamu hampir membunuhku, shirley" milly berusaha mengatur nafasnya. karena tadi ia sangat kesulitan bernapas.

"bukannya terbalik ? ketua yang berusaha membunuhku" shirley menggembungkan pipinya yang masih memerah.

"ahahahaha" milly tertawa terbahak-bahak, "membunuh bagaimana ? aku hanya mencoba membantumu saja kok" milly menepuk-nepuk pundak shirley.

"tapi, kan..."

"anggap saja ini hadiah atas kelulusanku, ahaha" sebentar lagi milly lulus. ia mengikuti kurikulum yang berbeda dari yang lain, sehingga milly lulus lebih dulu.

"yaah, jangan lulus lebih dulu, ketua" shirley memasang wajah sedih.

"jangan sedih begitu dong. aku pasti sering datang kemari kok. mana mungkin aku akan melewatkan pernyataan cinta shirley, ahaha. makanya, kamu harus segera menyatakan perasaanmu padanya dong !"

shirley hanya terdiam mendengar ucapan milly. mungkin aku memang harus menyatakan perasaanku batin shirley.

===

"semua~ ! jangan kalah dengan musim semi. walaupun dingin, mari kita menggali ubi, nyaaauw~ !" ucap milly tiba-tiba. ia mencetuskan ide yang aneh (lagi) dengan nada girang.

"haaah ?!!" lelouch, shirley, rivalz, kallen dan nina berteriak bersamaan karena kaget mendengar omongan milly.

"apa maksudmu, ketua !?" tanya rivalz.

"'apa ?' yaa menggali ubi. ubi loh-ubi !" ulang milly girang.

"tapi udaranya kan dingin sekali ketua" ujar kallen. ia sangat malas melakukan hal yang bukan urusan black knight.

"jangan lemah begitu dong, kallen. semangat !" kallen hanya memandang milly heran. kenapa ketuanya ini sangat suka pada festival ? "lagipula~ pasti ada pihak-pihak yang sangat setuju bila acara ini diadakan, kan ?" milly menatap jahil shirley.

"a-aku ?" tanya shirley menunjuk dirinya. shirley melirik lelouch yang berdiri disampingnya, "ma-mana mungkin ketuaaa. i-iya kan, lulu~?"

"iya" jawab lelouch tegas, "lagipula mana ada orang mau berdingin ria menggali ubi. lebih asik bermain catur"

karena tidak ada yang mendukung milly, ia pun kesal, "pokoknya ubi-ubi-ubi" milly menyeret seluruh anggotanya untuk berpartisipasi pada acara yang baru saja ia cetuskan

===

"mau kemana ?" tanya c.c. dengan mulut penuh pizza.

"menggali ubi" jawab lelouch pendek. ia membereskan barang-barang yang akan dibawanya, "bilang pada sayoko kalau aku akan pulang malam hari ini"

"pizza ubi"

"hah ?" ucapan c.c. membuat lelouch bingung.

"bawakan aku pizza ubi dan aku akan menyampaikan ucapanmu kepada sayoko" gadis itu merebahkan tubuhnya ke kasur. ia mengambil katalog pizza, membolak-balik halamannya untuk memesan pizza lagi.

lelouch hanya diam menatap maniak pizza itu. dia tidak habis pikir dengan permintaan c.c. yang selalu aneh-aneh. pizza ubi ?

tiba-tiba nunally masuk bersama sayoko.

"kakak mau kemana ?"

"ketua mengajakku menggali ubi" jawab lelouch lembut.

"apa tuan muda akan makan malam di sini ?" tanya sayoko

"tidak. jadi tidak usah buatkan makan malam untukku" lelouch beranjak pergi, "aku pergi dulu nunally" lelouch mencium kening adik kesayangannya itu.

"hati-hati, kak"

===

"ayo dong, semangat !" milly sangat bersemangat tentang acara hari ini. sebenarnya tiap hari ia selalu semangat.

"aku capek, ketua" rivalz duduk ditepi ladang ubi mini milik keluarga ashford.

"ah, kamu payah, rivalz. lihat dua sejoli disana itu dong" milly menunjuk ke arah shirley dan lelouch yang sedang menarik ubi dengan susah payah.



"aduh, susah sekali mencabutnya" shirley mengelap keringatnya yang bercucuran.

"mungkin kita harus menggunakan suatu alat. heem tapi apa ya ?" lelouch pun ikut mengelap peluhnya.

ta-tampan sekaliii batin shirley. tiba-tiba muka shirley merah padam.

"hup, walaupun musim gugur tapi tetap panas yaaa~" milly bergelayut dipundak shirley secara tiba-tiba.

"ketuaa !" pekik shirley.

"hei lelouch, masa dari tadi kamu belum menggali satu ubi pun, payah." mendengar ucapan milly lelouch hanya diam dan berjalan ke arah rivalz, "aduh, lelouch payah" milly mendorong shirley hingga menubruk lelouch.

"kyaaa !"

"aduh" rintih lelouch, "kamu tidak apa-apa shirley ?" lelouch membantu shirley berdiri, "ketua, ada apa sih ??"

"hem, kenapa yaaa~" tanpa menjawab pertanyaan lelouch milly berlalu begitu saja dengan tampang usilnya.

"ah-ma-maaf lulu" shirley sadar kalau tubuhnya masih bertumpu pada lelouch. mukanya merah padam.

"iya tidak apa-apa. ketua memang iseng"

"semuaaa~~ ayo kita beres-beres. penggalian cukup sampai sini dulu~~" dari kejauhan milly berteriak melambai-lambaikan tangannya memanggil para anggota osis kesayangannya.

"kita dipanggil ketua" lelouch segera beranjak menuju tempat milly, "ayo, shirley"

"eh-aww~" rintih shirley

"ada apa ?"

"kakiku sakit. mungkin keseleo"

"..." tiba-tiba lelouch menyodorkan tangannya, "sini, aku bantu kamu berjalan"

sesaat shirley terdiam, mencerna perkataan lelouch yang cukup membuatnya tersedak, "eh-oh tidak usah" shirley berusaha menolak tapi lelouch langsung meletakkan lengan shirley melingkari lehernya.

"ayo cepat, nanti ketua ngomel"

shirley hanya bisa diam dan menurut karena ia juga tidak bisa menahan rasa sakit dikakinya.

"loh, shirley kenapa ?" tanya nina khawatir.

"kakiku keseleo"

"karena kau ya ?" tanya milly murung.

"ahaha, bukan kok"

lalu dengan sigap lelouch membalutkan perban dikaki shirley dan mereka pun pulang.

===

"shirley, kenapa kamu ?" natalie kaget melihat teman sekamarnya itu dipapah oleh kallen dan lelouch.

"ini semua salahku" sela milly.

"ketua osis ?" tanya natalie heran.

"bukan, akunya yang ceroboh jadi keseleo deh, ehehe" jelas shirley.

"sudah malam, lebih baik kamu langsung tidur shirley" kata lelouch

"eh-iya. terima kasih lulu. kallen dan ketua juga, terima kasih"

"selamat malam" ucap milly dan lelouch. sementara kallen hanya mengangguk.

"kamu benar tidak apa-apa, shirley ?" tanya natalie khawatir

"iya. lagipula dari tadi sudah terobati" ucap shirley dengan tampang merah padam.

"ah, aku tahu, ahaha" natalie mengerti maksud temannya itu. natalie membantu shirley mengganti baju dan berjalan ke ketempat tidurnya.

sebelum tidur, shirley memperhatikan surat berwarna hijau lemon di atas meja belajarnya.

"kamu tidak tidur ?" tanya natalie.

"sebentar lagi" natalie menelusuri arah pandangan shirley.

"kamu tidak jadi menyerahkan suratmu ?"

muka shirley berubah menjado warna merah mendengar perkataan natalie, "ba-mungkin lain kali saja"

"kenapa ?"

"begini lebih menyenangkan." shirley terdiam sesaat. mencerna satu per satu. tiba-tiba mukanya memerah,"aah~ sudahlah. selamat malam !" shirley menyelimuti seluruh tubuhnya yang ramping.

"heem, dasar kau ini. ya sudah, selamat malam juga, shirley"

ya, lebih baik seperti ini dulu. tidak perlu terburu-buru, kan. ucap shirley dalam hati sambil tersipu malu

---END---

No comments:

Post a Comment